"Ilham Si Nelayan Kecil"
Pada suatu hari ada anak yang pergi ke laut untuk mencari ikan,anak itu bernama Ilham. Ilham adalah nelayan kecil yang pekerjaannya mengail ikan di laut
untuk menghidupi keluarganya, sehari mengail belum tentu akan mendapatkan
hasil. Namun ketika seekor ikan menggelapar terkait mata kailnya, tiba-tiba
datang seseorang dan merampas hasil tangkapannya.
"Hai berikan ikan itu
padaku !" kata orang itu.
"Tapi ikan ini hasil
tangkapanku," jawab Ilham
"Masa bodoh !" teriak
orang itu seraya merampas ikan itu dari tangan nelayan dengan kasar.
Tanpa dapat mencegahnya nelayan
yang lemah itu hanya menatap orang yang merampas ikannya pergi meninggalkan
tempat itu dengan pandangan kosong.
"Ya Allah, mengapa kau
ciptakan aku sebagai orang yang lemah seperti diriku ini. Dan kau ciptakan
orang lain lebih kuat dan gagah, sehingga dia bertindak sewenang-wenang kepada orang
lemah seperti aku ini. Maka ciptakanlah ya Allah, makhluk lain yang lebih kuat
dari dia, yang dapat mengalahkan dia agar menjadi pelajaran dan peringatan bagi
ummat semua," ratap Ilham dalam doanya.
Tanpa memperdulikan keluhan
nelayan miskin, orang kasar itu pulang dan membakar ikan hasil rampasannya.
Dengan nafsunya ia akan menyantap ikan bakar yang ada di atas mejanya. Namun
malang baginya, ketika akan mengambil dan memakan ikan itu, sebuah duri
mencocok jari tangannya.
"Ah!" pekik kesakitan orang
itu.
Dan dengan seijin Allah, tangan
yang kena duri itu makin hari makin bertambah parah lukanya. Bagaikan kanker
yang ganas, luka yang menjadi borok itu merambat ke lengan tangannya.
Berbagai usaha telah dilakukan
untuk mengobati lukanya, tetapi tidak juga sembuh, bahkan sampai harus dipotong
sebatas siku.
Tetapi, meskipun tangannya sudah
dipotong, luka itu semakin parah hingga membuat orang itu putus asa. Dalam
keputusasaannya, ketika tertidur ia bermimpi seakan-akan mendengar suara
nelayan yang ikannya pernah dirampas beberapa waktu lalu. "Kembalikan hak
itu kepada pemiliknya, itu bukan hakmu!"
Seketika orang itu
terbangun dari tidurnya, hatinya termangu. Ada perasaan bersalah pada dirinya
yang selama ini tak pernah disadarinya. Hati nuraninya tersentuh akibat
peringatan nelayan lewat mimpinya.
"Ya, itu memang hakku. Aku
harus mengembalikan kepada pemiliknya, "kata hati orang itu.
Dengan sikap yang tegas dan hati
yang mantap, dilangkahkan kakinya mencari nelayan miskin yang pernah dirampas
ikannya. Setelah dijumpainya, orang itu meminta maaf atas perilakunya dan
menyerahkan uang sepuluh ribu dirham sebagai tebusan ikan yang dulu
dirampasnya.
Kini hati orang itu lega. Dia merasa terbebas dari
kutukan perasaan yang selama ini menghantuinya. Alhamdulillah, atas ijin Allah,
sejak itu luka ditangannya mulai membaik. Luka yang semula parah, kini
berangsur-angsur kering dan sembuh. Tangan yang membusuk dan hampir diamputasi
sampai sebatas lengan kini telah sembuh total. Lelaki itu kini telah dapat
mengambil hikmah dari apa yang pernah diperbuatnya.
0 komentar:
Posting Komentar