Cerita anak :"Pippo Kurcaci dan Negeri Kehidupan"

Posted by Unknown on 20.54


Kali ini ceritakananak.blogspot.com akan menampilkan cerita anak: "Pippo Kurcaci Dan Negeri Kehidupan" 








Pippo kurcaci tinggal dinegeri kehidupan. Disana, matahari bersinar cerah dan hutan menyediakan banyak buah dan biji-bijian. Namun, Pippo kurcaci tidak bahagia tinggal disana.
Seperti hari-hari sebelumnya, hari ini pippo kurcaci bangun saat matahari telah tinggi. Sinar matahari yang panas menyinari wajah Pippo kurcaci, Itu membuatnya terkejut.
“Oh!” gumam Pippo kurcaci. Ia harus segera pergi kehutan mencari buah-buahan dan biji-bijian, jika tidak ingin kelaparan.Pippo kurcaci berjalan menuju hutan dengan malas. Matahari yang bersinar terikmembuatnya kepanasan. Selain itu, Pippo kurcaci belum mengisi perutnya dengan apapun kecuali segelas air putih yang iapunya. Ia tidak sedikitpun memiliki makanan.
Saat Pippo kurcaci berjalan menuju hutan, ia berpapasan dengan kurcaci-kurcaci lainnya. Masing-masing membawa sekeranjang penuh bekal yaitu buah-buahan dan biji-bijian dipunggung.
“Hai,Pippo!” sapa Torra kurcaci. “Mau kemana?”
Pippo kurcaci menggerutu. Teman-temannya tahu iahendak pergi kemana.Kenapa harus bertanya? Teman-teman Pippo kurcaci tertawa terbahak-bahak melihat wajah Pippo kurcaci cemberut.
“Apa yang akan kau dapat di hutan siang-siang gini?” senyum Pobi kurcaci.
            Lagi-lagi Pippo kurcaci menggerutu. Tentu saja teman-temannya tahutentang buah-buahan dan biji-bijian yang akan ia dapatkan. Kenapa hal itu harus ditanyakan?
Pippo tidak menjawab. Ia terus melangkah memasuki hutan diiringi tawa teman-temannya. Sepanjang siang hingga sore, Pippo kurcaci berada di hutan. Ia hanya mendapatkan buah-buahan yang telah busuk dan sedikit biji-bijian.
“Huh!” gerutu Pippo kurcaci.
“Hutan tidak pernah berbaik hati padaku. Aku selalu saja mendapatkan buah-buahan yang telah membusuk dan sedikit biji-bijian.” Ujar Pippo kurcaci.
            Hari telah sore ketika Pippo kurcaci keluar hutan. Tiba dirumah, Pippo kurcaci mencuci baju-bajunya. Tetapi matahari telah terbenam sehingga cucian baju Pippo kurcaci tidak kering.
“Huh!” Matahari tidak pernah berbaik hati kepadaku. Setiap kali aku mencuci baju, matahari tidak lagi bersinar sehingga bajuku tidak kering”, gerutu Pippo kurcaci.
            Keesokan harinya,Pippo kurcaci pergi ke istana menghadap Ratu kurcaci. “Aku ingin Ratu menghukum hutan karena hanya memberiku buah-buah yang telah membusuk dan sedikit biji-bijian. Juga, menghukum matahari karena telah membuat cucian bajuku tidak cepat kering”, mohon Pippo kurcaci pada Ratu kurcaci.
            Bebereapa saat Ratu kurcaci berpikir, lalu ujarnya, “benarkah hutan dan matahari tidak adil?”
“Ya!” jawab Pippo kurcaci. “Hutan hanya memberi buah-buahan segar dan biji-bijian pada teman-temanku. Matahari juga hanya mengeringkan baju mereka!”
            Ratu kurcaci meminta pengawal kerajaan untuk menghadirkan teman-teman Pippo kurcaci ke istana. Ratu kurcaci bertanya kepada teman-teman Pippo kurcaci, “Apa yang telah hutan berikan pada kalian selama ini?”
            Teman-teman Pippo kurcaci yang hadir di istana menjawab serempak, “Hutan telah memberi kami buah-buahan yang segar dan banyak biji-bijian”.
            “Dan apa yang telah matahari berikan pada kalian selama ini?” tanya Sang Ratu kurcaci
            Teman-teman Pippo kurcaci menjawab serentak, “Matahari telah memberi kami sinar yang terang sehingga cucian baju kami cepat kering”.
            “Betul yang aku katakan, bukan?” gerutu Pippo kurcaci.
            Akan tetapi,Pippo kurcaci terkejut melihat Ratu kurcaci menggelengkan kepala. “Coba tanyakan dulu pada teman-temanmu. Kapan biasanya mereka bangun!”
            “Kami bangun saat matahari belum terbit”, Jawab teman-teman Pippo kurcaci.
            “Coba tanyakan kembali pada teman-temanmu, kapan biasanya mereka pergi kehutan mencari biji-bijian dan buah-buahan!” kata Ratu kurcaci.
            “Kami pergi kehutan pagi-pagi sekali. Disaat hewan-hewan belum bangun dan belum memakan buah-buahan dan biji-bijian”. Jawab teman-teman Pippo kurcaci.
            “Coba tanyakan pula pada teman-temanmu, kapan biasanya mereka mencuci baju!” ujar Ratu kurcaci.
            “Kami mencuci saat matahari masih bersinar terang”. Jawab teman-teman Pippo kurcaci.
            “Sekarang jawab pertanyaanku, apakah kau melakukan hal yang sama seperti teman-temanmu?” tanya Ratu kurcaci pada Pippo kurcaci.

Pippo kurcaci menggeleng, lalu menunduk malu. Kini, Ia mengerti. Ia yang kurang pandai mengatur kegiatan/waktu.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 20.54

0 komentar:

Posting Komentar

Kunjungi Juga

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

CB